Sabtu, 31 Januari 2009

Ya, pintunya tidak terbuka!


22 Januari 2009
By: Ririn
Volunteer mengajar bahasa Inggris


Ini adalah pengalaman pertamaku dalam mengajar. Menjadi volunteer di Honobono pun sebenarnya sudah membuat kesan tersendiri untukku. Saya mengajar Bahasa Inggris pada waktu itu. Sungguh pengalaman yang sangat berkesan, namun agak kecewa. Ya, saya kecewa karena saya sendiri terlambat ketika itu. Waktu itu karena pengurusan KRS yang betul-betul merepotkan dan menyita waktuku. Namun tidak sepenuhnya saya menyalahkan hal itu, mungkin karena saya juga yang terlalu lamban dalam melakukan sesuatu.
Saya ingat ketika itu, tepat pukul 16.25 menurut jam di hpku. Saya tiba di Honobono dengan tampang kucel dan kurang meyakinkan. Ya, saya tahu itu. Semua kesibukan hari itu membuat penampilanku kacau. Ketika tiba di pintu Honobono, adik-adik yang akan saya ajar ternyata ada di sana. Ternyata mereka menunggu kedatanganku . Saya menjadi merasa sangat bersalah. Dengan segenap kekuatan (hehe terlalu mendramatisir), saya pun mengambil peralatan mengajar saya kemudian bersama dengan Kak Gadis beserta adik-adik lainnya berangkat menuju sekolah mereka yang letaknya tidak terlalu jauh dari Honobono. Hal yang membuat saya terharu adalah mereka semua baik sekali, tidak protes. Saya jadi malu.
Setibanya di sana, satu kejutan lagi menungguku. Pintu kelasnya tidak terbuka. Diam-diam aku menjerit di dalam hati. Ada apa denganku hari ini? Yah, aku mencoba untuk bersabar. Sesuai instruksi Kak Gadis kami kembali ke Honobono dan memulai pelajaran di sana.
Hanya ada dua kata yang ingin kukatakan ketika mengajari mereka yaitu WAH dan FIUHH. Mengapa wah karena mereka memiliki keinginan belajar yang menurutku sangat besar dan semangat walaupun gurunya ini datang terlambat. Hehe. Dan yang kedua fiuhh, repot juga mengatur mereka. Awalnya saya mampu menghandle kelas namun ketika akhir-akhir pelajaran kelas menjadi kacau. Untung saja Kak Gadis turun tangan. Makasih Kak.
Terakhir saya ingin mengucapkan, maaf buat adik-adik yang saya ajar waktu itu karena saya terlambat. Bukan contoh guru yang baik. Insya Allah lain kali saya tidak terlambat lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar